Lembang Madandan. Suasana peringatan Hari Ulang Tahun Kemerdekaan RI di Lembang Madandan berlangsung meriah. Selama dua hari, tepatnya 18–19 Agustus 2025, masyarakat dari tiga dusun yaitu Poton, Madandan, dan Dulang, bersatu dalam semangat kebersamaan. Beragam perlombaan khas kemerdekaan digelar untuk memeriahkan suasana. Tidak hanya warga, mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) juga ikut berperan dalam penyelenggaraan acara. Semarak ini menjadi bukti bahwa kemerdekaan mampu menyatukan lintas generasi, lintas agama dan lapisan masyarakat.

Perlombaan yang digelar menghadirkan keceriaan sekaligus persaingan sehat antarwarga. Kegiatan lomba yang diikuti meliputi voli putra-putri, domino, tangkap ikan dan belut, makan kerupuk, lari karung anak-anak, tarik tambang, hingga senam ibu-ibu. Suasana penuh tawa dan sorak sorai menghiasi setiap arena lomba. Anak-anak, orang dewasa, hingga para ibu rumah tangga terlibat aktif menunjukkan antusiasme mereka. Semua itu menciptakan atmosfer keakraban yang sulit dilupakan.

Semarak tahun ini semakin istimewa dengan hadirnya mahasiswa KKN Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Parepare dan Universitas Kristen Indonesia (UKI) Toraja. Kehadiran mereka tidak sekadar menjadi pendukung teknis, tetapi juga bagian dari pengikat kebersamaan masyarakat. Mahasiswa berbaur dengan warga, membantu jalannya lomba, dan menyemangati peserta. Kolaborasi ini memperlihatkan bagaimana dunia akademik dapat menyatu dengan kehidupan masyarakat. Hal ini menjadi wujud nyata pengabdian mahasiswa kepada rakyat.

Kepala Lembang Madandan, Bale’bu Pakambanan, ia menegaskan bahwa perayaan kemerdekaan bukan hanya sekadar perlombaan. Kegiatan ini sebagai wadah untuk menanamkan semangat persatuan dan gotong royong. Ia juga menekankan pentingnya mengajarkan cinta tanah air kepada generasi muda. “Melalui kegiatan ini, kita ingin menanamkan nilai kebersamaan, gotong royong, dan cinta tanah air kepada seluruh masyarakat, terutama generasi muda. Kemerdekaan adalah warisan yang harus terus kita jaga bersama,” ujarnya.

Lebih lanjut, Bale’bu Pakambanan juga menyampaikan bahwa semarak ini terasa istimewa karena kembali digelar setelah sekian lama vakum. Selama bertahun-tahun, Lembang Madandan tidak mengadakan perlombaan kemerdekaan. Momentum 80 tahun Kemerdekaan RI akhirnya menjadi titik kebangkitan semarak di lembang ini. “Setelah bertahun-tahun kita tidak merayakan, tahun ini Lembang Madandan kembali hadir dengan semarak kemerdekaan yang ke-80. Ini adalah bukti bahwa semangat kebersamaan masyarakat kita masih terjaga,” ungkapnya dengan penuh syukur. Ucapan tersebut disambut meriah oleh warga yang hadir.

Selain masyarakat dan mahasiswa, hadir pula berbagai tokoh penting untuk mendukung kegiatan ini. Badan Permusyawaratan Lembang (BPL), tokoh adat, dan tokoh agama memberikan dukungan penuh serta pengawas setiap perlombaan. Kehadirannya memastikan keamanan dan ketertiban tetap terjaga dari awal hingga akhir acara. Demikian, masyarakat dapat mengikuti lomba dengan perasaan aman dan nyaman.

Perayaan di Lembang Madandan akhirnya meninggalkan pesan moral yang dalam. Semarak kemerdekaan tidak hanya menjadi ajang hiburan, tetapi juga simbol persatuan yang erat. Gotong royong antara masyarakat, mahasiswa, dan aparat menjadi bukti nyata semangat kebersamaan. Antusiasme warga yang tinggi memperlihatkan bahwa nilai kemerdekaan masih hidup dan mengakar kuat. Momentum ini diharapkan terus terjaga untuk generasi mendatang.

#kkndesabinaaniainparepare25