Cerita KKN 2025. Pengalaman selama KKN di Lembang Madandan, Toraja tidak hanya soal program kerja, tapi juga kebersamaan yang terjalin antar teman-teman KKN yang sulit dilupakan. Dari awal, suasana kekeluargaan sudah terasa kental di antara kami, mulai dari berbagi cerita dan tawa saat perjalanan menuju lembang madandan hingga malam-malam yang dihabiskan bersama berbincang santai sambil menikmati udara dingin pegunungan.

Kami sering memasak bersama, saling membantu saat ada yang kesulitan memasak karena keterbatasan bahan, yang membuat kebersamaan makin erat dan suasana penuh canda tawa.

Saat di lapangan, meskipun kerja keras terkadang membuat lelah, teman-teman selalu saling memberi semangat. Ketika ada yang jatuh sakit atau merasa lelah, yang lain dengan sigap turut membantu, memberikan perhatian dan semangat agar semua bisa berjalan lancar. Kebersamaan ini juga terlihat saat kami menghabiskan waktu bersama di sela kegiatan, seperti berjalan-jalan menikmati keindahan alam sekitar, bermain musik sederhana, dan sesekali menyanyi lagu Toraja yang kami pelajari dari adik adik di sekolah.

Malam hari sering menjadi momen favorit kami, di mana kami berkumpul di teras posko sambil mengobrol berbagai hal mulai dari cita-cita, cerita lucu, sampai pengalaman hidup masing-masing. Kebersamaan ini menghapus rasa penat dan membuat kami merasa saling memiliki dan menjadi keluarga kecil yang jauh dari rumah. Ikatan ini menjadi penguat mental yang sangat penting selama masa KKN, apalagi saat menghadapi tantangan dan kesulitan di lapangan.

Tak kalah berkesan adalah momen saat kami bersama-sama mengikuti acara adat dan pengajian di desa, yang memberikan pengalaman langsung bagaimana budaya dan tradisi hidup berdampingan dengan kehidupan kami. Kami belajar tidak hanya dari aktivitas formal KKN, tapi juga dari interaksi yang hangat dan rasa persaudaraan dengan teman dan masyarakat sekitar. Ini mengajarkan kami arti kebersamaan, menghargai keberagaman, dan pentingnya membangun koneksi emosional.

Salah satu program yang paling berkesan adalah pembangunan gapura di perbatasan desa yang kami lakukan bersama dengan masyarakat dan Universitas Kristen Indonesia (UKI) Toraja. Gapura ini tidak hanya menjadi simbol penyambut warga dan tamu yang datang, tapi juga lambang persatuan dan identitas kultural Lembang Madandan. Melaksanakan pembangunan tersebut bersama masyarakat mempererat ikatan sosial dan membukakan ruang diskusi tentang makna budaya dan kebersamaan yang terus dijaga oleh warga setempat.

Selain program fisik, kami juga menginisiasi sebuah inovasi teknologi berupa website desa dan pemetaan digital wilayah, yang menjadi terobosan baru untuk Lembang Madandan. Ini membantu transparansi informasi serta memperkenalkan potensi desa kepada dunia luar. Peta fisik desa yang kami buat memuat data penting seperti lokasi pemukiman, sekolah, dan situs budaya, yang mempermudah perencanaan pembangunan dan aktivitas komunitas. Inovasi ini mendapat sambutan hangat dari Kepala Lembang dan warga, menjadi salah satu warisan teknologi yang bermanfaat jangka panjang.

Tidak kalah penting, kami menjalankan program di bidang lingkungan seperti pembuatan tempat sampah organik dan anorganik, serta lubang biopori sebagai bagian dari upaya menjaga kelestarian alam dan pola hidup bersih. Masyarakat sangat antusias mengikuti program ini karena menyadari pentingnya menjaga keseimbangan alam agar lingkungan tetap subur dan nyaman. Kegiatan ini sekaligus menjadi edukasi penting bagi warga tentang cara hidup yang lebih hijau dan berkelanjutan.

Hari-hari terakhir KKN menjadi saat penuh haru, karena kami harus berpisah dengan teman-teman yang telah menjadi bagian penting dalam perjalanan ini. Perpisahan diwarnai dengan kenangan, tawa, dan janji untuk tetap menjaga tali persahabatan meski jarak memisahkan. Kebersamaan selama KKN memberikan pelajaran bahwa pengalaman hidup tak hanya tentang apa yang kita kerjakan, tapi juga tentang siapa yang kita temui dan ikatan yang terjalin selama perjalanan itu.​

Itulah pengalaman bersama teman-teman selama KKN di Lembang Madandan yang penuh warna dan kehangatan.

Penulis: Zakia Az-Zahrah

#kkndesabinaaniainparepare2025

#aksinyata_tumbuhbersama