
Invalid Date
Dilihat 3 kali

Cerita KKN 2025. Kegiatan Kuliah Kerja Nyata (KKN) merupakan salah satu tahapan pembelajaran lapangan yang memberikan kesempatan bagi mahasiswa untuk berbaur langsung dengan masyarakat. Pengalaman ini tidak hanya memperkenalkan realitas sosial, tetapi juga memperkaya sudut pandang mahasiswa tentang budaya, kebiasaan, serta nilai-nilai lokal. Selama dua bulan berada di Lembang Madandan, Tanah Toraja, bersama empat belas teman lainnya.
Penulis menemukan beragam pengalaman yang tidak hanya meninggalkan kesan mendalam, tetapi juga membentuk pemahaman baru tentang dinamika kehidupan masyarakat Toraja. Tradisi lokal seperti rambu solo dan rambu tuka’ menjadi bagian penting dari perjalanan ini, demikian juga rutinitas kegiatan pengabdian dan petualangan kecil di alam sekitar.
Hari-hari pertama di Lembang Madandan dimulai dengan proses adaptasi. Udara sejuk, hamparan bukit hijau, dan suasana pedesaan yang tenang menjadi latar baru yang jauh dari hiruk pikuk kota. Masyarakat menerima kami dengan ramah. Kehangatan tersebut memudahkan kami untuk menyesuaikan diri dengan ritme kehidupan setempat. Dalam hitungan hari, kami tidak lagi merasa sebagai pendatang, melainkan bagian dari komunitas yang saling menyapa di jalan dan saling membantu ketika dibutuhkan.
Selama KKN, kami beberapa kali menghadiri rambu solo, sebuah upacara adat pemakaman khas Toraja yang sarat makna. Pengalaman mengikuti upacara tersebut membuka wawasan kami tentang bagaimana masyarakat Toraja menghormati leluhur. Prosesi yang begitu rapi, mulai dari pemotongan hewan kurban, pembagian peran keluarga, hingga pelaksanaan ritual adat, menunjukkan bahwa tradisi masih menjadi fondasi kuat dalam kehidupan sosial mereka. Meski bagi kami beberapa aspek tampak menegangkan, masyarakat menjalaninya dengan penuh penghormatan dan keteguhan.
Selain rambu solo, kami juga pernah hadir dalam pelaksanaan rambu tuka’, yaitu upacara adat syukuran. Berbeda dengan suasana duka yang melingkupi rambu solo, rambu tuka’ berlangsung meriah dan penuh kebahagiaan. Musik bambu, tarian tradisional, dan hidangan khas Toraja disajikan dengan penuh keramahan. Melalui acara ini, kami belajar bahwa masyarakat Toraja juga mengenal keceriaan yang diekspresikan dalam rangkaian adat yang penuh simbol dan kekompakan keluarga besar.
Kegiatan rutinitas kami tidak kalah menarik. Setiap hari Jumat, kami melakukan kerja bakti membersihkan lingkungan sekitar. Awalnya kami mengira kegiatan ini akan berjalan biasa saja, namun kenyataannya selalu ada kejutan yang membuatnya terasa berbeda. Ada yang bercanda sambil membawa karung sampah, ada pula yang tiba-tiba mengubah kerja bakti menjadi sesi foto spontan karena melihat pemandangan yang indah. Bahkan, beberapa warga turut bergabung sehingga kegiatan kecil ini berubah menjadi momen kebersamaan yang hangat. Meski kotor dan lelah, kami selalu pulang dengan tawa.
Selain menjalankan program kerja, kami menyempatkan waktu mengunjungi tempat-tempat wisata alam di sekitar Madandan. Pemandangan bukit yang berlapis-lapis, air terjun tersembunyi, serta udara sejuk khas dataran tinggi menjadi obat penat setelah menjalani program harian. Perjalanan menuju lokasi wisata sering kali menantang, dengan jalan setapak yang curam atau harus melewati kebun milik warga. Namun justru di situlah letak keseruannya. Setiap langkah terasa berharga karena ditemani cerita, tawa, dan rasa kekaguman terhadap alam Toraja yang begitu asri.
Dinamika dua bulan tersebut menghadirkan berbagai pelajaran. Kami belajar tentang nilai gotong royong, keteguhan masyarakat melestarikan budaya, dan pentingnya kerja tim dalam menyelesaikan program KKN. Selain itu, interaksi dengan masyarakat membuat kami memahami bahwa ilmu tidak hanya datang dari perkuliahan, tetapi juga dari kehidupan sehari-hari yang penuh pengalaman nyata.
KKN di Lembang Madandan bukan sekadar program wajib kampus, tetapi perjalanan yang membentuk kedewasaan kami sebagai mahasiswa. Tradisi adat yang kaya, keramahan masyarakat, rutinitas yang penuh makna, dan keindahan alam yang memanjakan mata menjadikan pengalaman itu sulit dilupakan. Dua bulan yang singkat terasa begitu padat karena setiap harinya diisi dengan pembelajaran, kebersamaan, dan pengalaman unik yang akan terus menjadi bagian dari cerita hidup kami.
Penulis: Nurfadila Laupa
#kkndesabinaaniainparepare2025
#aksinyata_tumbuhbersama
Bagikan:

Lembang Madandan
Kecamatan Rantetayo
Kabupaten Tana Toraja
Provinsi Sulawesi Selatan
© 2025 Powered by PT Digital Desa Indonesia
Pengaduan
0
Kunjungan
Hari Ini